LIGA335 – Kejutan besar datang dari negeri yang selama ini dikenal sebagai salah satu tempat paling bersih dan dingin di dunia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, nyamuk ditemukan di Islandia setelah negara tersebut mengalami rekor panas ekstrem pada musim semi tahun ini.
Penemuan ini dilakukan oleh Bjorn Hjaltason, seorang penggemar serangga asal Islandia. Dalam pengamatannya terhadap ngengat dengan menggunakan tali beraroma anggur merah di daerah Kjós, sebuah lembah glasial di barat daya Islandia dekat Reykjavik, Hjaltason justru menemukan sesuatu yang tak biasa: tiga ekor nyamuk — dua betina dan satu jantan.
Spesies Tahan Dingin Ditemukan
Ketiga serangga itu kemudian dikirim ke Institut Sejarah Alam Islandia untuk diidentifikasi. Hasilnya, entomolog Matthías Alfreðsson memastikan bahwa nyamuk tersebut adalah spesies Culiseta annulata, salah satu jenis nyamuk langka yang mampu bertahan hidup di musim dingin ekstrem.
Spesies ini umum ditemukan di berbagai wilayah Eropa dan Afrika Utara, namun belum pernah tercatat di Islandia sebelumnya. Sebelum penemuan ini, Islandia dan Antarktika adalah dua wilayah di dunia yang dikenal sepenuhnya bebas nyamuk.
Suhu Ekstrem Picu Perubahan Ekosistem
Menurut data dari World Population Review, iklim dingin dan minimnya air tergenang selama ini menjadi alasan utama mengapa nyamuk tidak bisa berkembang biak di Islandia. Namun tahun ini berbeda: negara tersebut mengalami rekor panas terpanjang dalam sejarahnya.
Biasanya, suhu di bulan Mei jarang melewati 20°C, dan gelombang panas hanya berlangsung dua hingga tiga hari. Tetapi pada tahun 2025, suhu tinggi itu bertahan lebih dari 10 hari berturut-turut, bahkan mencapai 26,6°C di Bandara Egilsstaðir, menjadikannya hari terpanas sepanjang sejarah Islandia di bulan Mei.
Sebuah studi dari Global Heat Health Information Network memperingatkan bahwa perubahan suhu ekstrem seperti ini bisa membawa dampak “signifikan” terhadap ekosistem sensitif yang selama ini beradaptasi dengan iklim dingin.
Dampak Pemanasan Global Kian Nyata
Tahun lalu tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah dunia, dan PBB telah menegaskan bahwa aktivitas manusia memiliki pengaruh “tak terbantahkan” terhadap pemanasan atmosfer, laut, dan daratan.
Kemunculan nyamuk di Islandia kini dianggap sebagai salah satu bukti kecil namun nyata dari dampak perubahan iklim global.
Diduga Datang Lewat Kapal
Meski demikian, Hjaltason masih berspekulasi soal asal nyamuk yang ia temukan.
“Bisa jadi mereka datang dari Grundartangi, pelabuhan yang hanya berjarak enam kilometer dari rumah saya. Barang-barang sering datang melalui kapal dan kontainer — mungkin nyamuk ikut terbawa ke sini,” ujarnya kepada media lokal Morgunblaðið.
Ia menambahkan, “Kalau tiga ekor bisa sampai ke taman saya, besar kemungkinan masih ada lebih banyak di luar sana.”
Pihak Institut Sejarah Alam Islandia menyatakan akan melakukan pemantauan lanjutan pada musim semi mendatang untuk memastikan apakah spesies nyamuk ini benar-benar telah beradaptasi dan menetap di Islandia.
Sumber: navigatetohomework.com